Mesin fotokopi digital, sebagai kebalikan dari mesin fotokopi analog tradisional, menggunakan teknologi pemrosesan gambar raster (RIP) untuk menyimpan citra dokumen asli dalam mesin sebagai sekumpulan informasi berpiksel. Dengan fungsi dasar penyalinan ini, mesin fotokopi digital kini hadir dalam berbagai bentuk dan dengan berbagai fungsi yang memanfaatkan kemampuan untuk menggunakan kembali gambar informasi yang disimpan.

Anda dapat menemukan informasi tentang berbagai jenis mesin fotokopi dengan fungsi lain di tempat lain di situs web ini, tetapi mesin fotokopi digital mandiri tersedia dengan berbagai macam fitur untuk membuat fotokopi menjadi efisien, hemat biaya dan berkualitas tinggi.

Tipe Mesin Fotocopy Digital

Ada dua jenis mesin fotokopi digital yang menggunakan mekanisme berbeda untuk memproses salinan cetak adalah Inkjet dan Laser. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang cara kerja mesin fotokopi digital, klik di sini.

1. Inkjet

Mesin fotokopi inkjet biasanya menggunakan metode umum untuk memindai dokumen asli dengan teknologi RIP menggunakan laser, tetapi teknologi inkjet dalam mesin fotokopi digital terutama untuk pencetakan salinan. Perawatan inkjet murah dengan lebih sedikit bagian yang bergerak, tetapi proses pencetakan inkjet lebih lambat daripada pencetakan laser, dan tinta seringkali tetap basah selama pencetakan jika ada banyak variasi warna pada gambar aslinya. Oleh karena itu, Inkjet paling baik untuk fotokopi berwarna sederhana dengan volume rendah.

2. Laser

Mesin fotokopi laser juga menggunakan metode umum untuk memindai dokumen asli, tetapi menggunakan teknologi pencetakan laser untuk mencetak salinannya. Pencetak laser lebih cepat dan kualitas pencetakan tinggi, serta dapat diandalkan, tetapi akibatnya bisa mahal; namun mereka masih memiliki biaya pengoperasian yang lebih rendah dibandingkan dengan mesin fotokopi analog.