Mesin Fotocopy Analog - Jual Mesin Fotocopy Baru dan Rekondisi

Mesin Fotocopy Analog

Mesin Fotocopy Analog

Mesin Fotocopy Hitam Putih Analog

Mesin fotocopy tradisional juga dikenal sebagai mesin fotocopy analog, yang sangat berbeda dengan mesin fotocopy digital yang sekarang lebih umum digunakan. Awalnya, mesin fotokopi analog dibatasi pada salinan monokromatik (hitam dan putih) dari satu lembar menggunakan metode fotolistrik, elektrostatis dan elektrokimia tertentu. Metode umum untuk membuat salinan adalah dengan menyinari dokumen asli yang kemudian menghasilkan listrik statis antara drum yang berputar dan bahan kimia bubuk yang disebut ‘toner’ yang melepaskan tinta. Untuk memahami lebih lanjut tentang cara kerja mesin fotokopi tradisional, klik di sini. Tinta dari toner pada mesin fotokopi tradisional memiliki satu warna gelap, menghasilkan efek hitam putih pada salinan foto. Untuk membuat banyak salinan dari lembar asli, proses di dalam mesin perlu diulangi di atas dokumen asli. Hal ini membuat sistem menjadi lambat untuk fotokopi volume besar dan biaya penggantian toner sangat mahal. Drum juga perlu diganti secara berkala, meski tidak sesering toner, tapi ini juga sangat mahal.

Mesin Fotokopi Warna Analog

Mesin fotokopi warna tradisional membutuhkan tinta yang dapat mereplikasi penempatan warna pada dokumen aslinya. Meskipun toner warna tersedia cukup awal, mekanisme dasar fotokopi pada mesin fotocopy analog terlalu sederhana untuk memahami warna. Oleh karena itu, mesin fotokopi warna asli menggunakan proses yang disebut Dye Sublimation. Pada akhirnya, mekanisme untuk mendeteksi warna menggunakan cahaya memungkinkan teknologi elektrostatis dan toner warna digunakan untuk mesin fotokopi warna seperti mesin fotokopi hitam dan putih. Mesin fotokopi berwarna memungkinkan untuk mencetak ulang foto dan grafik berwarna pada kertas cetak normal, tetapi kualitasnya dapat terbatas karena tinta basah dari toner pada mesin fotokopi analog dapat menyebabkan kertas kusut jika dokumen asli memiliki kandungan warna yang tinggi. Mekanisme elektrostatis dalam mesin fotokopi analog hanya memungkinkan penyalinan dibuat dengan skala yang sama dengan dokumen asli. Artinya, misalnya, dokumen A4 hanya akan menghasilkan salinan dengan ukuran kertas yang sama. Bahkan dengan fungsionalitas dasar, mesin fotokopi berwarna memiliki biaya pengoperasian yang lebih tinggi daripada mesin fotocopy analog hitam putih, karena beberapa toner sering kali diperlukan untuk berbagai warna dan lebih mahal. Namun, biasanya mesin fotokopi berwarna memiliki opsi untuk beralih ke hitam putih, sehingga Anda dapat menggunakan mesin fotokopi warna analog secara hemat.

Fungsi dan Ketersediaan

Mesin fotocopy analog atau tradisional, baik hitam putih atau berwarna, masih dapat dibeli tetapi semakin sedikit tersedia. Akibatnya, tidak hanya sulit untuk menemukan pasokan bahan habis pakai seperti toner dan drum dan dengan demikian juga mahal; tetapi biaya pengoperasian untuk mengganti toner, drum, dan komponen bergerak lainnya yang rentan pecah bisa mahal. Membuang toner lama dapat mengganggu lingkungan, tetapi ada cara yang tersedia untuk mendaur ulang unit toner lama.

Main Menu

KIRIM EMAIL